Tugas 1 Refleksi
- Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana?Peristiwa positif yang ada pada trapesium usia adalah pada saat duduk di kelas 1 SMK saya mendapatkan kepercayaan dari pembina osis dan di tunjuk menjadi ketua osis. saya mendapatkan banyak teman yang saling support sehingga meningkatkan motivasi saya dalam belajar.Peristiwa negatif nya adalah pada saat saya duduk di kelas 5 SD saya pernah mengerjakan tugas sebelum bel masuk, padahal jam masuk hanya tinggal 15 menit lagi. hal ini berdampakpada nilai saya yang tidak maksimal. tetapi pada saat itu, guru kelas masih memberikan saya kesempatan untuk memperbaiki jawaban dari tugas tersebut sehingga nilai saya menjadi jauh lebih baik.
- Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut?Peristiwa postifi : Pembina Osis dan Teman-temanPeristiwa Negatif : Guru Kelas
- Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang? (silakan gunakan roda emosi Plutchik di Gambar 2 untuk mengidentifikasi persisnya perasaan Bapak/Ibu di masa itu)dari kejadian positif tersebut saya menjadi semangat dalam belajar, lebih percaya diri dan pada akhirnya saya mendapatkan dampak yang luar biasa dari berorganisasi yaitu bisa mempunyai banyak relasi hingga saya bisa mendapatkan beasiswa ketika kuliah.dari peristiwa negatif pelajaran yang bisa saya ambil hingga saat ini adalah bahwa segala sesuatu yang dikerjakan mendadak itu pasti hasilnya tidak akan maksimal. harus lebih teliti ketika mengerjakan sesuatu.
- Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih dapat memengaruhi diri saya di masa sekarang?Karena momen peristiwa positif dan negatif tersebut memberikan dampak perubahan dalam hidup saya dan masih membekas sampai sekarang, hal tersebut sedikit banyak mempengaruhi diri saya pada posisi saat ini sebagai guru.
- Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya?
Trapesium Usia: Dari kegiatan trapesium usia, saya mempelajari bahwa suatu emosi positif dan negatif akan bertahan lama dalam ingatan seseorang, peritiwa positif dan negatif pada masa lalu juga akan mempengaruhi perkembangan karakter diri kita. Apalagi sebagai seorang guru, saya ingin selalu memberikan dampak yang positif kepada anak-anak sehingga mereka bisa selalu mengingatnya. dan menghindari peristiwa-peristiwa negatif.
Roda Emosi: Dari roda emosi, saya jadi tahu bagaimana mengenali emosi dan membedakan emosi dasar manusia dan gabungan emosi tersebut akan menimbulkan suatu emosi yang baru. ini sangat penting bagi saya sebagai guru, dengan pengetahuan tersebut saya akan lebih bisa memahami setiap emosi murid saya.
- Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru, dalam 1 atau 2 kalimat menggunakan kata-kata: "guru", "murid", "belajar", "makna", "peran"?
Beperan Sebagai seorang guru saya tetap harus belajar, saya tidak boleh berpuas diri dengan ilmu yang sudah dimiliki, saya harus lebih ekstra mengeluarkan tenaga dan pikiran untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada murid. Agar setiap murid mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna. Guru harus menjadi pendengar yang baik dan menuntun memberi semangat dan motivasi mereka saat mereka menghadapi kesulitan. Guru juga harus menjadi role model yang mampu menunjukkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai dan norma dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat dilihat dan ditiru oleh peserta didik.
Baca Ini : Aksi Nyata - Penerapan Modul 1.1 Filosofi Ki Hajar Dewantara
Tugas 2. Nilai dan peran guru penggerak menurut saya
1. Apa nilai-nilai yang ada pada diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya ?
Peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru dan komunitas sekolah ialah sebagai teladan/ memberikan contoh yang baik. saya yakin bahwa perkataan saja tidak selalu berpengaruh besar terhadap perubahan tingkah laku murid. Saya merasa dengan memberikan teladan atau contoh yang baik, maka nilai apapun yang ingin kita ajarkan kepada siswa akan segera mereka contoh. karena sejatinya Guru itu Digugu dan Ditiru.
Digugu artinya dipercaya, dipatuhi. Jadi sebagai guru setiap ucapan, nasihat, dan tutur katanya harus bisa dipercaya dan dipatuhi oleh para murid. Dan murid harus memercayai dan menganggap benar serta mematuhi apa yang dikatakan oleh guru tetapi hanya dalam hal kebaikan saja.
Kata ditiru artinya diikuti, dicontoh, diteladani. Sebagai guru harus bisa dicontoh dan diteladani oleh para murid. Guru harus memberikan contoh yang baik kepada murid-muridnya. Karena setiap murid pasti akan meniru atau mencontoh sikap, perilaku, dan tingkah laku gurunya.
0 Komentar